B. RUMUSAN
MASALAH
1. Jelaskan
perbedaan antara kolonialisme dan imperialisme !
2. Jelaskan
perjuangan terhadap penjajah di wilayah Aceh, Makasar, Kalimantan, Maluku,
Bali, Jawa, kemukakan faktor pencetus perjuangannya, hasil yang dicapai, dan
faktor kekalahannya !
3. Jelaskan
peran dr. Snouck Horgroenje dalam penaklukan Aceh oleh Belanda !
4. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan Devide At Impera !
5. Sebutkan
sistem-sistem yang diterapkan oleh penjajah dalam menguasai nusantara !
6. Tunjukan
bukti-bukti perjuangan pada masa itu sebagai simbol penolakan dan perlawanan
terhadap penjajah !
7. Kaitkan
masa perjuangan dengan nilai nilai Pancasila,menurut saudara apakah pada masa
itu telah ada pelaksanaan nilai Pancasila ? Nilai apa yang dominan ?
8. Simpulkan
faktor-faktor apa yang menyebabkan kegagalan perjuangan yang terjadi pada masa
itu ?
C.
Tujuan
a. Untuk
mengetahui perbedaan antara kolonialisme dan imperialisme.
b.Untuk
mengetahui perjuangan terhadap penjajah di wilayah Aceh, Makasar, Kalimantan,
Maluku, Bali, Jawa, mengetahui faktor pencetusnya dan hasil yang pernah dicapai
serta faktor kekalahannya.
c. Untuk
mengetahui peran dr. Snouck Horgroenje dalam penaklukan Aceh oleh Belanda.
d. Untuk
mengetahui arti dari Devide At Impera.
e. Untuk mengetahui sistem-sistem yang diterapkan
oleh penjajah dalam menguasai nusantara.
f. Untuk
mengetahui bukti-bukti perjuangan pada masa penjajahan sebagai simbol penolakan
dan perlawanan terhadap penjajah.
g.
Untuk mengetahui kaitan masa perjuangan dengan nilai nilai Pancasila.
h.
Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan kegagalan perjuangan yang
terjadi pada masa itu.
D. Metode Penulisan
Kepustakaan, FGD (focus
group discussion)
F. Pembahasan:
1.
Kolonialisme berasal dari kata
colunus (colonia) yang berarti suatu usaha untuk untuk mengembangkan kekuasaan
suatu negara diluar wilayah negara tersebut. Kolonialisme pada umumnya
bertujuan untuk mencapai dominasi ekonomi atas sumber daya, manusia, dan
perdagangan di suatu wilayah. Wilayah koloni umumnya adalah daerah-daerah yang
kaya akan bahan mentah untuk keperluan negara yang melakukan kolonialisme.
Imperialisme adalah usaha memperluas kekuasaan suatu negara untuk menguasai
negara lain. Imperialisme dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu imperialisme
kuno dan imperialisme modern. Imperialisme kuno berlangsung sebelum revolusi
industri dan bertujuan untuk memiliki kekayaan (gold), mencapai kejayaan
(glory), dan menyebarkan agama (gospel). Spanyol dan portugis adalah negara
yang menjalankan imperialisme kuno. Sementara Inggris merupakan negara yang
menganut imperialisme modern. Kolonialisme bertujuan untuk mnguras habis sumber
daya alam dari negara yang bersangkutan untuk diangkut ke negara induk.
Sedangkan, Imperialisme bertujuan untuk menanamkan pengaruh pada semua bidang
kehidupan negara yang bersangkutan.
2.
A. Perang Aceh
Tahun 1873
Belanda melakukan serangan ke Aceh. Rakyat Aceh mengadakan perlawanan di
bawah pemimpin-pemimpin Aceh antara lain Panglima Polim, Teuku Cik Ditiro,
Teuku Ibrahim, Teuku Umar, dan Cut Nyak Dien. Tahun 1879 Belanda dapat
menguasai Aceh. Belanda mengirim Dr. Snouck Hurgronje untuk mempelajari
sistem kemasyarakatan penduduk Aceh. Dari penelitian yang dibuatnya,
Hurgronje menyimpulkan bahwa kekuatan Aceh terletak pada peran para
ulama. Penemuannya dijadikan dasar untuk membuat siasat perang yang
baru. Belanda membentuk pasukan gerak cepat (Marchose) untuk mengejar dan
menumpas gerilyawan Aceh. Dengan pasukan marchose Belanda berhasil
mematahkan serangan gerilya rakyat Aceh. Tahun 1899, Teuku Umar gugur
dalam pertempuran di Meulaboh. Pasukan Cut Nyak Dien yang menyingkir ke
hutan dan mengadakan perlawanan juga dapat dilumpuhkan.
B. Perlawanan Rakyat
Makasar
Di Sulawesi Selatan VOC mendapat perlawanan dari rakyat
Indonesia di bawah pimpinan Sultan Hassanuddin. Namun Sultan Hassanudin
dapat dikalahkan VOC dengan politik adu dombanya antara Sultan Hassanudin
dengan Aru Palaka Perlawanan terhadap VOC di Pasuruan Jawa Timur dipimpin
oleh Untung Suropati.
C. Perang Banjarmasin
Penyebab perang Banjarmasin adalah Belanda melakukan monopoli perdagangan dan mencampuri urusan kerajaan. Perang Banjarmasin dipimpin oleh Pangeran Antasari. Beliau didukung oleh Pangeran Hidayatullah. Pada tahun 1862 Hidayatullah ditahan Belanda dan dibuang ke Cianjur. Pangeran Antasari diangkat rakyat menjadi Sultan. Pangeran Antasari berusaha mempertahankan wilayah Banjar dengan cara membakar stiap kapal Belanda yang masuk wilayah Banjar. Tahun 1863 Belanda melancarkan serangan ke seluruh wilayah Banjar hingga akhirnya Pangeran Antasari gugur.
C. Perang Banjarmasin
Penyebab perang Banjarmasin adalah Belanda melakukan monopoli perdagangan dan mencampuri urusan kerajaan. Perang Banjarmasin dipimpin oleh Pangeran Antasari. Beliau didukung oleh Pangeran Hidayatullah. Pada tahun 1862 Hidayatullah ditahan Belanda dan dibuang ke Cianjur. Pangeran Antasari diangkat rakyat menjadi Sultan. Pangeran Antasari berusaha mempertahankan wilayah Banjar dengan cara membakar stiap kapal Belanda yang masuk wilayah Banjar. Tahun 1863 Belanda melancarkan serangan ke seluruh wilayah Banjar hingga akhirnya Pangeran Antasari gugur.
D. Perlawanan Rakyat
Maluku
Tahun 1816 VOC datang dan menguasai Maluku. Dipimpin oleh
Thomas Matulessi (Kapten Pattimura), rakyat Maluku melakukan perlawanan pada
tahun 1817. Pattimura dibantu oleh Anthony Ribok, Philip Latumahina,
Ulupaha, Paulus Tiahahu, dan seorang pejuang wanita Christina Martha
Tiahahu. Pada tanggal 16 Desember 1817, Pattimura dihukum gantung di depan
Benteng Victoria di Ambon.
E. Perang Bali
(1846-1868)
Penyebab Perang Bali adalah pihak Belanda menolak hak Tawan
Karang yang diterapkan Kerajaan Buleleng. Belanda melakukan tiga kali
penyerangan, yaitu pada tahun 1846, 1848, dan 1849. Setelah Buleleng dapat
ditaklukkan, rakyat Bali mengadakan perang puputan, yaitu berperang sampai
titik darah terakhir. Di antaranya : (1) Perang Puputan Badung
(1906),(2) Perang Puputan Kusumba (1908), (3) Perang Puputan
Klungkung (1908). Salah satu pemimpin perlawanan rakyat Bali yang terkenal
adalah Raja Buleleng dibantu oleh Gusti Ketut Jelantik.
F. Perang Diponegoro
(1825-1830)
Perang
Diponegoro berawal dari kekecewaan Pangeran Diponegoro atas campur tangan
Belanda terhadap istana dan tanah tumpah darahnya. Kekecewaan itu memuncak
ketika Patih Danureja atas perintah Belanda memasang tonggak-tonggak untuk
membuat rel kereta api melewati makam leluhurnya. Dipimpin Pangeran
Diponegoro, rakyat Tegalrejo menyatakan perang melawan Belanda tanggal 20 Juli
1825. Diponegoro dibantu oleh Pangeran Mangkubumi sebagai penasehat,
Pangeran Ngabehi Jayakusuma sebagai panglima, dan Sentot Ali Basyah
Prawiradirja sebagai panglima perang. Kyai Mojo dari Surakarta mengobarkan
Perang Sabil. Antara tahun 1825-1826 pasukan Diponegoro mampu mendesak pasukan
Belanda. Pada tahun 1827, Belanda mendatangkan bantuan dari Sumatra dan
Sulawesi. Jenderal De Kock menerapkan taktik perang benteng
stelsel. Taktik ini berhasil mempersempit ruang gerak pasukan
Diponegoro. Dalam perundingan yang diadakan tanggal 28 Maret 1830 di
Magelang, Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda. Beliau diasingkan dan
meninggal di Makassar.
3.
Peran dari Snouck Hurgronje dalam
penaklukan Belanda adalah memberi beberapa usulan strategi kepada Gubernur
Militer Belanda Joannes Benedictus van Heutsz, supaya
golongan Keumala
(yaitu Sultan yang berkedudukan di Keumala) dengan pengikutnya dikesampingkan
dahulu. Tetap menyerang terus dan menghantam terus kaum ulama. Jangan mau
berunding dengan pimpinan-pimpinan gerilya. Mendirikan pangkalan tetap di Aceh
Raya. Menunjukkan niat baik Belanda kepada rakyat Aceh, dengan cara mendirikan langgar,
masjid,
memperbaiki jalan-jalan irigasi dan membantu pekerjaan sosial rakyat Aceh.
Ternyata siasat Dr Snouck Hurgronje diterima oleh Van Heutz yang menjadi
Gubernur militer dan sipil di Aceh (1898-1904).
4.
Devide et impera merupakan politik pecah belah atau disebut
juga dengan adu domba adalah kombinasi strategi politik,
militer,
dan ekonomi
yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok
besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukan. Dalam
konteks lain, politik pecah belah juga berarti mencegah kelompok-kelompok kecil
untuk bersatu menjadi sebuah kelompok besar yang lebih kuat.
5. - Politik
adu domba Belanda (devide at impera).
- Tanam paksa
- Sistem sewa tanah
- Kerja rodi
- Sistem monopoli
6. Bukti
bukti sebagai penolakan terhadap penjajah
a. Perlawanan Rakyat
Aceh b. Perlawanan Rakyat Makassar c. Perlawanan Rakyat Kalimantan d.
Perlawanan Rakyat Maluku e. Perlawanan Rakyat Bali f. Perlawanan Rakyat Jawa
7. Nilai-nilai Pancasila pada saat penjajahan
Belanda berupa perlawanan-perlawanan oleh rakyat diberbagai wilayah nusantara
sebagai akibat praktek-praktek Belanda yang dirasa membuat penderitaan bagi
rakyat Indonesia. Hal ini menandakan nilai Pancasila khususnya sila-2 yakni
“Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” ingin dicapai oleh seluruh masyarakat.
8.
a) Perlawanan
masih bersifat kedaerahan. Belum mengataskan bangsa Indonesia, sehingga
kekuatan belum bisa terkumpul dan terorganisir menjadi satu kesatuan.
Perjuangan juga bersifat sporadis, tidak dalam waktu yang bersamaan. Sehingga
penjajah dengan mudah mengatasi perlawanan yang terkonsentrasi.
b)
Pendidikan
masyarakat masih sangat kurang di bidang politik. Terbukti dengan Belanda mampu
menjalankan politik Devide et Impera yang mengadu domba antar sesama bangsa
Indonesia. Pendidikan perang pun masih kurang, sehingga serangan belum
terorganisir dengan baik.
c) Pemimpin
serangan dari kalangan bangsawan yang kharismatik, namun tidakl cukup cerdik.
Dengan serangan yang terkordinir oleh pemimpin, maka apabila pemimpin gugur
atau ditawan penjajah, maka serangan di daerah yang dipimpinnya akan surut
begitu saja.
d) Faktor
persenjataan yang masih minim. Persenjataan para penjajah yang lebih modern
dengan mudah mengalahkan persenjataan para penjuang yang masih tradisional.
G. Kesimpulan
Tidak dapat kita pungkiri bahwa peran
kerajaan-kerajaan yang ada di tanah air berperan besar dalam pembentukan negara
Indonesia. Sangat banyak kerajaan yang ada di wilayah Indonesia.
Kedatangan para penjajah yang awalnya berniat baik namun pada akhirnya ingin
menguasai wilayah-wilayah kekuasaan kerajaan, membuat kerajaan-kerajaan ingin
mempertahankan apa yang menjadi haknya. Karena dengan sistem-sistem yang
diterapkan para penjajah sangat bertentangan dengan keberadaban manusia serta
bersifat merampas hak manusia. Karena itu kerajaan-kerajaan melakukan
perlawanan di berbagai daerah kekuasaannya. Seperti contoh: Perlawanan Rakyat
Aceh, Perlawanan Rakyat Makassar, Perlawanan Rakyat Kalimantan, Perlawanan
Rakyat Maluku, Perlawanan Rakyat Bali, Perlawanan Rakyat Jawa. Tapi
perlawanan-perlawanan tersebut gagal mengusir penjajah dari negeri ini
dikarenakan beberapa faktor. Pertama perlawanan masih kedaerahan di
masing-masing wilayah kekuasaan kerajaan, sehingga dengan mudah dipatahkan oleh
penjajah. Apalagi kerajaan belum memiliki peralatan perang(persenjataan) yang
modern seperti persenjataan para penjajah. Dan juga pendidikan masyarakat masih
kurang sehingga penjajah dengan sangat mudah menerapkan politik adu domba untuk
memecah belah Nusantara. Namun semangat juang untuk memerangi kolonialisme dan imperialisme
tak pernah surut untuk menegakan keadilan dan peradaban manusia (terkandung
dalam sila ke-2 Pancasila, “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”).
Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
ReplyDeletehanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
ReplyDeletePromo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^
I like this post, keep writing and give informative post...!
ReplyDeleteเว็บย่อลิ้ง
เว็บย่อลิ้งค์
ย่อลิ้ง
ย่อurl
ย่อเว็บ